Sabtu, 02 Agustus 2008

Kisah Seekor Burung

Burung adalah mahluk unik. Sekali berpasangan, mereka akan setia satu dengan yang lainnya. Mereka menjadi pasangan seumur hidup, setia sampai akhir tidak seperti manusia. Setelah musim kawin, mereka mulai membangun sarang.Inilah salah satu kisah burung tersebut. Apakah Anda pernah melihat burung membangun sarangnya? Setelah memilih tempat yang cocok, mereka mulai membangun sarangnya. Masing-masing terbang mencari dan membawa ranting, rumput, daun dan sebagainya. Mungkin ribuan kali perjalanan dilakukan oleh masing-masing burung. Sarang siap, tepat saat si betina bertelur. Begitu bertelur, burung betina akan mengeraminya hingga menetas.
Tugas burung jantan adalah menyediakan makanan dan menjaga sarangnya.

Saat telur-telur menetas, sarang menjadi ramai. Tahu mengapa? Anak-anak burung yang kecil lapar, memerlukan makanan.

Si burung jantan sedang berusaha menarik seekor cacing dari tengah jalan, ketika tiba-tiba sebuah mobil melindasnya hinga ia langsung mati. Si betina pergi dari sarangnya untuk mencari jantannya sekaligus mencari makanan untuk anak-anaknya.
Ketika si betina melihat jantannya di atas jalan, ia menariknya ke tepian. Ia berusaha membangunkan si jantan, tapi sudah terlambat. Ia sangat sedih dan kembali ke sarangnya menemui anak-anaknya. Burung betina tidak waspada. Ada seekor ular di belakangnya. Ular itu menelan si betina.
Burung-burung kecil menangis dan menangis di dalam sarang. Ada banyak burung terbang melewatinya namun tidak ada yang memberi mereka makanan.

Inilah kejadian sebenarnya yang terjadi pada manusia saat ini.

Tidakkah Anda berpendapat bahwa kita memiliki pekerjaan yang penting?

Sudahkah Anda mempunyai rekening tabungan untuk masa depan anak-anak dan keluarga Anda?

Story Telling - Dr. Rizal Naidu

2 komentar:

Ibing Berg mengatakan...

Hallo Kang..
ngiring jalan-jalan ah..hehehe..

http://iwansusanto.com

Kang Iiq mengatakan...

Hallo juga Kang Iwan...

Nuhun ah...tos jalan-jalan sareng mampir...

Diantos atuh nya... :-)